Sinopsis Golden Kompas (Kompas Emas)
His Dark Materials
Karya Philip Pullman
J Disusun oleh Santi Irianti J
Bagian 1 :
Oxford
Botol Kristal Berisi Tokay
Suatu hari, Lyra bersama daemonnya, pantalaimon, menyelinap ke Ruang
Rehat. Lyra sangat ingin melihat tempat ini, karena tempat ini hanya untuk para
cendekiawan dan para tamu-tamu mereka yang diizinkan, dan tak seorangpun dapat
masuk kecuali kepala pelayan.
Lyra segera bersembunyi di
belakang kursi ketika Lyra mendengar suara master, dari belakang kursi Lyra
memperhatikan yang master lakukan, ia mendengar bahwa Lord Asrield, paman Lyra,
akan berkunjung ke Akademi Jordan ini. Master pun menyiapkan sebotol minuman
berisi tokay khusus untuk Lord Asrield, kemudian terlihat master memasukan bubuk
putih ke dalam minuman tersebut. Dan Lyra yakin serbuk itu adalah racun. Tak
lama kemudian master meninggalkan Ruang Rehat tersebut, pada awalnya Lyra juga
kan melesat meninggal Ruang Rehat, namun karena Lyra ragu melihat master akan
meracuni pamannya, akhirnya Lyrapun menyelinap ke dalam lemari pakian master.
Ia pun mengintip Ruang Rehat melalui celah pada lemari. Tak lema kemudian
datang Lord Asrield memasuki Ruang Rehat.
Sembari menunggu master dan para
cendekiawan, Lord Asriel menyiapkan presentasinya dan di meja terdapat sebotol
tokay yang telah disampikan pelayan kepada Lord Asrield bahwa tokay itu khusus
untuknya. Saar Lord Asrield hendak meminumnya, Lyrapun mencegah pamannya untuk
meminumnya, Lord asrielpun hampir marah karena ia tahu, seharusnya Lyra tak ada
disini. Lyrapun menjelaskan alasan dan apa yang ia lihat kepada pamannya
tersebut, Lord Asrieldpu tak jadi marah. Lyra kembali bersembunyi di dalam
lemari, sebelum portir yang membawa bahan presentasi pamannya masuk. Dan Lord
Asrield pun berhasil menumpahkan botol tokay dan seakan-akan ya g menumpahkan
portir saat ia meletak bahan presentasi Lord Asrield. Portir pun segera minta
maaf dan mebersekannya. Tak lama kemudian, master dan beberapa cendekiawan
memasuki Ruang Rehat.
Kabar Dari
Utara
Setelah semua para cendekiawan
masuk ke dalam Ruang Rehat, Lord Asrield pun segera memulai presentasinya, dan
Lyrapun memperhatian dari dalam lemari. Lord Asriel memulai menjelaskan apa
yang telah ia selidiki dalam penjelajahannya ke utara. Ya kata orang , Lord
Asrield, paman Lyra terlibat politik tingkat
tinggi, penjelajah rahasia, atau terlibat peperangan ditempat jauh. Lord Asriel
menunjukan slide pertama seseorang yang telah akil balig dan anak kecil,
kemudian menunjukan slide kedua. Pada slide kedua ini sungguh berbeda orang
didalamnya seperti bermandikan cahaya, namun itu bukan cahaya tapi Debu. Dan
ini hanya dapat dillihat dengan emulsi khusus. Lyra tak mengerti apa yang
dimaksud dengan Debu ini, karena yang dimaksud pamannya bukan debu biasa. Slide
selanjutnya terdapat gambar aurora dan di dalam aurora tersebut terlihat ada
sebuah kota di dalamnya, ya itu kota di dunia lain. Lyra hanya takjub
memprehatikannya. Kemudian presentasi terus berlanjut, dan Lyrapun semakin
bingung apa yang mereka bicarkan. Akhirnya Lyra pun terlelap di dalam lemari
tersebut.
Tak lama kemudian, Lyra
merasakan tubuhnya tergunacang. Ternyata pamannya membangunkannya, dan menyuruh
Lyra untuk kembali ke kamar tidurnya. Tapi sebelum ia kembali ke kamar tidur,
Lyra menanyakan kepada pamannya apa yang dimaksud dengan Debu, tapi pamannya
enggan menjelaskan kepada Lyra.
Jordan dan Lyra
Akademi Jordan adalah akademi
termegah di Oxford, disinilah Lyra dibesarkan. Lyra bukan anak yang suka diam,
ia sering memanjat atap Akademi Jordan bersama Roger, si pesuruh dapur. Selain
itu, bersama teman-teman sebayanya kadang terlibat peperangan dengan anak
akademi lainnya. Dan masih banyak lagi yang dilakukannya di Akademi Jordan ini.
Namun akhir-akhir ini banyak
anak-anak yang hilang, kata meraka, anak-anak tersebut dibawa oleh para
pelahap. Entahlah, apa yang para pelahap lakukan dengan dengan anak-anak itu,
banyak simpang siur terdengar, ada yang bilang anak itu di makan atau
sebagainya.
Suatu hari, saat Lyra berjalan di Pasar Kuda, terdengar suara ribut
dari Ma Costa. Ia mencari Billy, anaknya. Mungkin Billy dibawa oleh para plehap
itulah yang mereka simpulkan. Lyra dan teman-temanya, mecoba mencari para
pelahap, mereka dengar satu temanya pernah melihat para pelahap, merekapun
kesana kemari mencari para pelahap, tapi hasilnya nihil, mereka tak menemukan
satupun.
Kemudian Lyrapun kembali menyusuri jalan sempit, sampai akhirnya ia
brtemu dengan temannya di dekat gerbang utama di seberang dinding batu tinggi
Akademi St Michael. Lyrapun mengobrol sedikit dengan teman-temannya tersebut,
sampai ia ingat bahwa seharian ini ia tak berjumpa dengan Roger. Lyrapun segera
kembali ke Akademi Jordan dan mencari Roger. Tapi Roger tak ia ketemukan sama sekali,
yaaa... Roger juga dibawa oleh para pelahap. Lyra begitu sedih dan gelisah, ia
berjanji akan menyelamatkan Roger.
Alethiometer
Malam ini, Lyra makan malam bersama master dan tamu-tamunay di
kediaman master. Lyrapun dikenalkan dengan para tamu, ada Dame Hannah Relf
yaitu kepala salah satu akademi untuk wanita dan Mrs. Coulter. Kemudian Lyra
segera duduk di dekat Mrs. Coulter , Lyrapun segera akrab dengan Mrs. Coulter,
ia menceritakan kehidupannya di Akademi Jordan. Begitu juga sebaliknya, Mrs.
Coulter juga menceritakan kehidupannya. Lyra sangat tersepona akan
cerita-cerita Mrs. Coulter tetntang berburu anjing laut, negoisasai dengan para
penyihir dan lainnya.
Setelah makan malam selesai, master menyuruh Lyra untuk tetap tinggal
karena ada hal yang ingin dibicarakan dengannya. Kemudian Lyra menuju ruang
kerja master. Dari akhir pembicaraan mereka, disimpulakan bahwa Lyra akan
diasuh oleh Mrs. Coulter dan betapa senangnya Lyra mendengar hal itu. Dan
keesokan paginya mereka akan berangkat. Tetapi, pagi-pagi sebelumnya, Mrs. Lonsdale membangunkan Lyra dan menyuruh
Lyra segera bertemu dengan master sebelum Mrs. Coulter mengetahuinya.
Sesampainya di ruang master, master menmberikan bungkusan kain bludru hitam dan
didalamnya terdapat alethiometer. Lyra harus menyimpan benda itu baik-baik,
jangan sampai orang lain mengetahuinya, termasuk Mrs. Coulter. Lyra pun harus
belajar sendiri bagaimana cara menggunakan alat itu. Kemudian Lyrapun bergegas
menuju kamarnya kembali, segera bersiap berangkat ke London.
Pesta Koktail
Sekarang Lyra selalu bersama-sama dengan Mrs. Coulter, Lyrapun belajar
banyak hal bersama Mrs. Coulter. Belajar matematika, geografi, biologi, sopan
santun, dan masih banyak lagi.
Waktupun cepat belalu, sudah enam bulan Lyra tinggal bersama Mrs. Coulter,
Mrs. Coulter pun menyelenggrakan pesta koktail. Lyra pun terlihat senang, namun
saat Mrs. Coulter menyuruh Lyra meninggalkan tas sandangnya, Lyra enggan
meninggalkannya sehingga Mrs. Coulter pun bertindak tegas kepada Lyra. Lyra pun akhirnya mengikuti pesta koktail
itu, dari para tamunya Lyra mendapat berbagai informasi baru, seperti adanya
lembaga persembahan yang menculik anak-anak dan ini pun ada kaitannya dengan
Debu. Kemudian, Lyra pun betemu dengan lord Boreal, mereka pun bercakap-cakap
sebentar dan percakapan ini pun masih tentang Debu. Lyra kembali ke pesta
koktail, disini Lyra mendengar bahwa Lord Asriel di tawan di Svalbard yang
dijaga oleh beruang berbaju besi.
Cukup sudah Lyra mendengar semua ini, ditambah lagi sepertinya daemon
Mrs. Coulter mengetahui alethiometer Lyra. Lyra pun berencana dan bergegas
untuk kabur dari rumah ini. Saat ada kesempatan, Lyra pun segera menyelinap
keluar dari rumah ini dengan membawa bekal yang telah ia siapkan bersama
daemonya.
Jala Lempar
Lyrapun terus berjalan dalam labirin yang gelap, akhirnya Lyra
menemukan kedai kopi dipersimpangan jalan. Lyrapun segera mendekan bersama
daemonnya untuk memesan satu kopi hangat karen hari ini begitu dingin dan malam
telah sangat larut. Setelah meminum dan
makan roti isinya, Lyrapun segera beranjak pergi meninggalkan laki-laki yang
telah membayarkan kopi Lyra. Lyra terus berjalan, gerimis hujan pun datang.
Lyra dan pantalaimonpun segera mencari tempat berteduh, akhirnya mereka
menemukan sebuah kanal. Saat mereaka memeriksa kanal, tiba-tiba ada dua orang
laki-laki yang berlari kearah mereka, laki-laki tersebut membawa jala. Lyrapun
segera lari dan pantalaimon mengubah bentuknya menjadi elang agar biasa memberi
petunjuk Lyra arah untuk berlari. Namun akhirnya Lyrapu tertangkap juga.
Tiba-tiba, laki-laki yang memegang jala jatuh dan darah banyak yang
mengucur dari tubuhnya. Dan tali-tali yang melilit Lyra pun putus, Lyra
selamat. Tiga laki-laki ini yang telah menyelamatkan Lyra, ah, mereka orang
gipsi dan satu diantaranya adalah Tony Costa kakak dari temanku, Billy. Mereka
pun segera berjalan menuju perahu kecil milik Tony Costa, dan mereka pun segara
melayarkan perahu mereka. Lyrapun disambut
baik oleh Ma Costa, karena Lyra telah mengenalnya selama di Oxford.
Pagi harinya Lyra bersama Ma Costa dan Tony Costa bercakap-cakap, Lyra
menceritakan kejadian yang ia alami semalam. Dan mereka mengira Lyra dibawa
oleh para pelahap. Selain itu, Lyra juga menceritakan informasi apa saja yang
ia dapat selama pesta koktail semalam. Begitualah, Tony Costa juga memeberikan
informasi kepada Lyra tentang para pelahap, salah satunya bahwa anak-anak
dibawa ke utara, disana kita akan menemuai penghirup angin dan yang tak
bernafas. Lyra sama sekali belum paham betul.
John Faa
Selama diperahu Lyra mengerjekan tugas, seperti memmebersihkan dan
menyapu kapal, dan melakukan tugas lainnya. Tapi Lyra justru senang karena
menurutnya inilah perkerjaan, Lyra lebih senang disini dari pada bersama Mrs.
Coulter. Sedangkan diluar, sedang terjadi penggeledahan dimana-mana oleh polisi
dibawah naungan lembaga persembahan untuk mencari gadis cilik yang hilang. Yah
gadis cilik yang hilang itu dalah Lyra, tapi Lya tak mengetahuinya. Setiap
terjadi penggeladahan dikapal, Ma Costa pun menyebunyikan Lyra di dalam bilik
rahasia. Namun lambat laun pun Lyra tahu kan hal itu.
Akhirnya mereka tiba di Belanda-Fen, tempat ini begitu menakutkan
karena banyak rawa-rawa. Namun disinilah berkumpulnya para gipsi. Dan tepat
pada malam ini akan di adakan penalian, merekapun segera bersiap-siap menuju
penalian.
Di dalam aula yang diterangi lampu naftapun telah penuh sesak oleh
orang-orang gipsi. Acarapun segera dimulai yang dipimpin oleh John Faa, pemimpin
gipsi wilayah barat. Mereka merencanakan bahwa Lyra akan bersama Gipsi dan tak
akan menyerahkan kepada para pelahp dan mereka juga akan menyelmatkan anak-anak
yang dibawa ke utara.
Setelah penalian selesai, Lyra bersama Tony Costa menemui John Faa dan
Farder Coram. Lyra duduk disebelah John Fa. Lyrapun mneceritakan semua kejadian
yang ia alami dan semunya bersangkutan dengan Debu. Dan ternyata Farder Coram
telah mengenali Lyra dengan baik, ia menyimak dengan baik semua yang lyra
ceritakan. Selanjutnya Lyralah yang mendengarkan cerita John Faa mengenai
dirinya, ternya orang tua Lyra adalah Lord Asriel dan Mrs. Coulter, sungguh
Lyra tak menyangka akan hal itu. Kemudian Lyra menujukan alethiometernya kepada
Farder Coram dan john Faa, menurut mereka dari cerita Lyra, Lyra harus
menyerahkan alethiometernya kepada Lord Asriel.
Frustasi
Dalam beberapa hari ini sembari menunggu penalian yang kedua, Lyra
mengakrabkan diri dengan lingkungan barunya ini dan ia harus menyesuaikan akan
asal-usul dirinya bawha ia putra Lord Asriel. Selama mengisi hari-hari ini,
Lyra juga terus menanyakan rincian cerita kelahirannya dan memainkan
alethiometer itu, tapi alethiometer itu sungguh tak dipahami oleh Lyra.
Akhirnya penalian keduapun
dimulai, semua persiapan untuk menuju ke utarapun telah disiapkan, orang yang
akan menjelajah ke utarapun dibagi tugasnya dengan baik. Pada penalian kedua
ini ada sedikit pertentangan, pemuda bernama Raymond ini bermaksud menyerahkan
Lyra kepada para pelahap ini. Namun dengan tegas ditentang oleh John Faa atau
kita biasa memanggilnya Lord Faa.
Penalianpun selesai, orang-orang
yang telah dikumpulkan untuk menuju ke utara pun berkumpul di tempat
perundingan. Lyrapun menyelinap ke ruang perundingan, Lyra memohon kepada Lord
Faa untuk memperbolehkannya ikut ke utara. Dengan tegas juga Lord Faa menolak
Lyra untuk ikut perjalanan ke utara.
Mata-mata
Selama beberapa hari ini, Lyra
terus berusaha agar dirinya diikutkan dalam perjalanan ke utara karena ia ingin
menyelamatkan Roger. Lyrapun kesana-kemari berusaha merecoki pekerjaan mereka
yang akan berangkat ke utara. Namun semuanya gagal, akhirnya ia mencoba
mendekati Farder Coram. Bersama Farder Coram, Lyra justru belajar sedikit demi
sedikit membaca alethiometernya. Yah, sedikit demi sedikit, Lyra mulai
mengerti.
Tib-tiba, pemuda gipsi masuk dan
melaporkan bahwa Jacob Hiusmans kembali dengan luka yang parah. Mereka pun
segera menghampiri Jacob dan memanggil dokter. Daemon Jacobpun menceritakan
semua yang terjadi, dan ia melaporkan bahwa mereka berhasil menangkap 3
pelahap. Setelah dokter datang, Lyrapun disusruh untuk meninggalkan mereka. Tak
berapa lama, Tony Costa memanggilnya dan Lyra harus bergegas menemui Lord Faa.
Lord Faa mengizinkan Lyra untuk mengikuti mereka ke utara.
Sudah dua minggu lamanya mereka
berlayar, namu Lyra harus terus berada di dalam kapal karena penggeledahan
pencarian gadis cilik ini masih terus berjalan. Di dalam kapalpun, Lyra
ditemani Farder Coram untuk berlatih membaa alethiometer itu, dan akhirnya
Lyrapun mulai paham dengan alat itu.
Sudah terlalu lama Lyra tak
diizinkan keluar dari dalam kabin, ia pun meminta izin kepada Farder Coram
sebentar saja untuk keluar, dan Farder Corampun memperbolehkannya. Lyrapun
keluar menghirup udara luar yang segar, tiba-tiba banyak makhluk-makhluk hitam
kecil beterbangan, mereka pun menyerang Lyra. Samapai kahirnya mereka pergi,
dan Lyra menangkap satu makhuk kecil itu dan segera membawanya masuk. ternyata
burung itu adalah mata-mata lembaga persembahan.
Kapalpun terus berlayar akhirnya
mereka sampai di Colby, dan merekapun segera memasuki kapal yan lebih besar
untuk perjalanan ke utara.
tunggu part 2 and 3-nya yaaa....